Generasi #GagalPaham, Cinta Ibu Pertiwi, Tapi Salah Cara Memaknai

Setiap tanggal 1 Juni akan diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, karena ditanggal 1 Juni 1945 adalah pertama kalinya di mana Presiden Soekarno berbicara tentang Pancasila dalam pidatonya. Dan dari generasi ke generasi, memiliki cara tersendiri dalam merayakan dan memaknai peringatan hari lahir Pancasila.

Saat ini, generasi Indonesia telah memasuki era millenials, gaya mereka dalam merayakan sesuatu peringatan sudah mulai berbeda, semua serba digital. Mereka memiliki dunia baru yaitu dunia maya. Mereka lebih senang berinteraksi dengan para warganet (netizen), dari pada dengan masyarakat di dunia nyata. 
Kehidupan dan keseharian para generasi millenials saat ini tidak bisa jauh dari media sosial, sebut saja facebook, instagram, twitter, path dan media sosial lainnya.

Karena interaksi mereka lebih intens terhadap dunia maya dibandingkan dunia nyata, sehingga cenderung membuat para generasi ini dilema dalam berbagai hal. Dilema dalam cara bergaul, serta dilema dalam cara berinteraksi. Dilema yang dimaksudkan di sini adalah mereka tidak bisa menempatkan sesuatu sesuai pada kondisinya. Hal yang paling mencolok adalah mereka secara perlahan mulai anti sosial, karena keprihatinan dan kepedulian, hanya sebatas like di media sosial. Begitupun dalam berinteraksi, pengaruh bahasa asing, pengaruh bahasa pergaulan, semuanya dikonsumsi dan tidak dipilah sehingga sebagian dari generasi saat ini tidak lagi mengutamakan Bahasa Indonesia.

Kembali berbicara mengenai Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Memasuki tahun 2017 ini, para generasi millenials merayakan peringatan hari lahir pancasila dengan misi baru, yaitu Viral. Viral adalah sebuah keadaan di mana orang lain secara luas (khususnya warganet) dapat mengetahui apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang dilakukan oleh suatu kelompok. Caranya adalah, dengan membuat sebuah flyer yang kemudian akan disandingkan dengan foto dan kemudian diunggah ke media sosial.

Lalu, apakah itu salah? Tentu saja tidak.

Peringatan hari Lahir Pancasila pantas untuk dibuat menjadi viral karena saat ini, begitu banyak oknum-oknum yang mencoba mengikis nilai-nilai pancasila dan membuat paham-paham baru. mereka hadir seakan-akan ingin memecah belah Bangsa dan mempermainkan nilai-nilai Pancasila. maka dari itu, kita perlu memperkuat persatuan dan kepeduliannya, dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan peran para generasi millenials. Sekai lagi, tidak ada yang salah dengan semua itu. bagi saya, ini bagian dari upaya untuk berkata pada dunia bahwa "Masih banyak masyarakat Indonesia yang Cinta Pancasila, Cinta NKRI. terutama para pemuda penerusnya".

Lalu, apa yang salah dengan generasi saat ini? apa yang membuat mereka dikatakan #GagalPaham?

Jika ingin kuat, jika ingin dikatakan kita peduli, jika ingin orang tahu bahwa kita cinta Indonesia, bahwa kita Cinta pancasila. Maka salah satu caranya adalah  Pastikan bahwa betul-betul Mengenal Indonesia. sehingga kita tidak #GagalPaham dan malah membuat suatu kesalahan dalam mengungkapkan rasa cinta kita pada indonesia.

Jika saya lihat, beberapa hari sebelum tanggal 1 Juni 2017, sudah mulai banyak sekali postingan di facebook, twitter maupun instagram  terkait dengan flyer yang tadi saya katakan di atas. satu hal yang harus dibanggakan adalah tahun ini, kita tahu bahwa masih banyak generasi bangsa ini yang menyatakan diri peduli pada Pancasila dan NKRI. Melalui postinga mereka,  merka seakan-akan sepakat bahwa NKRI harga mati, Pancasila jangan diusik lagi.

Adapun satu kesalahan yang mereka lakukan, adalah masih adanya beberapa orang yang belum mengenal apa itu Indonesia. Mereka #GagalPaham, yang namanya Indonesia itu, maka Bahasa Persatuan dalam kesehariannya itu adalah Bahasa Indonesia, bukan bahasa asing., terutama bahasa inggris. Maka ungkapkanlah kebanggaan terhadap Indonesia dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Tapi, bukankah lebih keren kalau pakai bahasa asing? 

Jujur, itu tidak keren. yang lebih keren itu ketika kita dengan percaya diri, mengatakan SAYA INDONESIA, bukan I AM INDONESIA.SAYA CINTA PANCASILA bukan I LOVE PANCASILA. Itulah kenapa kita harus mengenal dulu Indonesia sebelum kita mengatakan bahwa kita bangga menjadi Anak Indonesia. agar kita tidak #GagalPaham dalam mengekspresikan kecintaan kita.

Tapi, kita ingin membuat orang di luar Indonesia mengetahui apa yang sedang terjadi Indonesia. Apa salahnya pakai Bahasa asing? 

Sekali lagi menggunakan Bahasa Asing itu tidak salah, yang salah itu ketika kita tidak #MengutamakanBahasaIndonesia. Ciri khas Indonesia itu yah Bahasa indonesia. nilai sejarah untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan juga sangat panjang, itulah mengapa sangat disayangkan jika kita bermaksud mengatakan #SayaIndonesia namun mengutamakan penggunaan bahasa asing, #IamIndonesian contohnya.
Apa salahnya menulis dengan Bahasa Indonesia? kita lebih mudah memahami, menulisnya tidak perlu takut saltik (typo), orang yang membacapun lebih mudah mengerti.
Sekalipun anda ingin menggunakan bahasa asing, tetaplah #UtamakanBahasaIndonesia, agar kita tidak menjadi generasi yang #GagalPaham. Bermaksud mengungkapkan rasa peduli, namun salah cara memaknai.

Hal ini membuktikan bahwa bahwa Indonesia saat ini tidak sekedar membutuhkan generasi pintar dan cerdas, namun Indonesia membutuhkan sosok #Negarawan. Negarawan adalah mereka yang mengungkapkan rasa cinta pada negeri sesuai dengan bagaimana seharusnya negeri ini dimaknai. Negarawan adalah mereka yang paham akan pedihnya perjuangan para pahwalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Untuk mencintai Indonesia, pahami dulu sejarahnya. karena kemerdekaan Indonesia tidak diberikan secara cuma-cuma, melainkan hasil dari kerja kolektif dan perjuangan penuh tumpah darah.

-Si Negarawan-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ikatan Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat

Mengenal Lebih Dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa

Tanya-Jawab Duta Bahasa NTB 2016 Tentang Universitas Mataram